Kongenitel
Kelainan
kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak
kehidupan hasiI konsepsi sel telur. Kelainan kongenital dapat merupakan sebab
penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir. Manifestasi
kelainan kongenital selalu sudah ada sejak saat lahir. Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali
sukar diketahui. Pertumbuhan embryonal dan fetaI dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara bersamaan.
Beberapa faktor etiologi yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya kelainan
kongenital antara lain:
1.
Kelainan
Genetik dan Khromosom.
Kelainan
genetik pada ayah atau ibu kemungkinan besar akan berpengaruh atas kelainan
kongenital pada anaknya. Di antara kelainan-kelainan ini ada yang mengikuti
hukum Mendel biasa, tetapi dapat pula diwarisi oleh bayi yang bersangkutan
sebagai unsur dominan ("dominant traits") atau kadang-kadang sebagai
unsur resesif.
Dengan adanya kemajuan dalam bidang
teknologi kedokteran, maka telah dapat diperiksa kemungkinan adanya kelainan
kromosom selama kehidupan fetal serta telah dapat dipertimbangkan
tindakan-tindakan selanjutnya. Berikut nama penyakit jumlah kromosom.
1) Sindrom turner 2n-1 ( monosomi ) Wanita dengan perkembangan
sex terhambat, payudara tidak tumbuh, bertubuh pendek,mandul
2) Sindrom klinefelter 2n+ 1 ( trisomi) Laki- laki dengan
kecenderungan seperti wanita, payudara tumbuh, testis tidak tumbuh, dan mental
terbelakang
3) Sindrom patau 2n+ 1 ( trisomi )
Pada autosom no. 13, 14, 15 Tanda kelainan jarang ditemukan
karena pada umumya penderita mati setelah beberapa jam atau hari dilahirkan
4) Sindrom down 2n+ 1 ( trisomi )
Pada autosom no. 21 Tubuh pendek, terbelakang mental, mata
sipit, lidah tebal
5) Sindrom edwards 2n+ 1 ( trisomi ) Wanita normal tetapi ciri-
ciri sekunder wanita tidak berkembang, ada yang schizoprenia
Faktor mekanik
Tekanan mekanik pada janin selama
kehidupan intrauterin dapat menyebabkan kelainan hentuk organ tubuh hingga
menimbulkan deformitas organ cersebut. Faktor predisposisi dalam pertumbuhan
organ itu sendiri akan mempermudah terjadinya deformitas suatu organ. Sebagai
contoh deformitas organ tubuh ialah kelainan talipes pada kaki sepcrti talipes
varus, talipes valgus, talipes equinus dan talipes equinovarus (clubfoot)
Faktor infeksi.
Infeksi yang dapat menimbulkan
kelainan kongenital ialah infeksi yang terjadi pada periode organogenesis yakni
dalam trimester pertama kehamilan. Adanya infeksi tertentu dalam periode
organogenesis ini dapat menimbulkan gangguan dalam pertumbuhan suatu organ
rubuh. Infeksi pada trimesrer pertama di samping dapat menimbulkan kelainan
kongenital dapat pula meningkatkan kemungkinan terjadinya abortus. Sebagai
contoh infeksi virus pada trimester pertama ialah infeksi oleb virus Rubella.
Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita infeksi Rubella pada trimester
pertama dapat menderita kelainan kongenital pada mata sebagai katarak, kelainan
pada sistem pendengaran sebagai tuli dan ditemukannya kelainan jantung bawaan.
Beberapa infeksi lain pada trimester pertama yang dapat menimbulkan kelainan
kongenital antara lain ialah infeksi virus sitomegalovirus, infeksi
toksoplasmosis, kelainan-kelainan kongenital yang mungkin dijumpai ialah adanya
gangguan pertumbuhan pada system saraf pusat seperti hidrosefalus,
mikrosefalus, atau mikroftalmia.
Faktor Obat
Beberapa jenis obat tertentu yang
diminum wanita hamil pada trimester pertama kehamilan diduga sangat erat
hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital pada bayinya. Salah satu
jenis obat yang telah diketahui dagat menimbulkan kelainan kongenital ialah
thalidomide yang dapat mengakibatkan terjadinya fokomelia atau mikromelia.
Beberapa jenis jamu-jamuan yang diminum wanita hamil muda dengan tujuan yang
kurang baik diduga erat pula hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital,
walaupun hal ini secara laboratorik belum banyak diketahui secara pasti.
Sebaiknya selama kehamilan, khususnya trimester pertama, dihindari pemakaian
obat-obatan yang tidak perlu sama sekali; walaupun kadang-kadang sukar
dihindari karena calon ibu memang terpaksa harus minum obat. Hal ini misalnya
pada pemakaian trankuilaiser untuk penyakit tertentu, pemakaian sitostatik atau
prepaat hormon yang tidak dapat dihindarkan; keadaan ini perlu dipertimbangkan
sebaik-baiknya sebelum kehamilan dan akibatnya terhadap bayi.
Faktor umur ibu
Telah diketahui bahwa mongoIisme
lebih sering ditemukan pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mendekati
masa menopause. Di bangsal bayi baru lahir Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo
pada tahun 1975-1979, secara klinis ditemukan angka kejadian mongolisme 1,08
per 100 kelahiran hidup dan ditemukan resiko relatif sebesar 26,93 untuk
kelompok ibu berumur 35 tahun atau lebih; angka keadaan yang ditemukan ialah 1:
5500 untuk kelompok ibu berumur < 35 tahun, 1: 600 untuk kelompok ibu
berumur 35-39 tahun, 1 : 75 untuk kelompok ibu berumur 40 - 44 tahun dan 1 : 15
untuk kelompok ibu berumur 45 tahun atau lebih.
Faktor hormonal
Faktor hormonal diduga mempunyai
hubungan pula dengan kejadian kelainan kongenital. Bayi yang dilahirkan oleh
ibu hipotiroidisme atau ibu penderita diabetes mellitus kemungkinan untuk
mengalami gangguan pertumbuhan lebih besar bila dibandingkan dengan bayi yang
normal
Faktor radiasi
Radiasi ada permulaan kehamiIan
mungkin sekali akan dapat menimbulkan kelainan kongenital pada janin. Adanya
riwayat radiasi yang cukup besar pada orang tua dikhawatirkan akan dapat
mengakibatkan mutasi pada gene yang mungkin sekali dapat menyebabkan kelainan
kongenital pada bayi yang dilahirkannya. Radiasi untuk keperluan diagnostik
atau terapeutis sebaiknya dihindarkan dalam masa kehamilan, khususnya pada
hamil muda.
Faktor gizi
Pada binatang percobaan, kekurangan
gizi berat dalam masa kehamilan dapat menimbulkan kelainan kongenital. Pada
manusia, pada penyelidikan-penyelidikan menunjukkan bahwa frekuensi kelainan
kongenital pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan makanan
lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi-bayi yang lahir dari ibu yang baik
gizinya. Pada binatang percobaan, adanya defisiensi protein, vitamin A
ribofIavin, folic acid, thiamin dan lain-Iain dapat menaikkan kejadian
&elainan kongenit
Faktor Kelainan Metabolisme
Kelainan struktur atau kelainan
metabolisme terjadi akibat: hilangnya bagian tubuh tertentu kelainan pembentukan bagian tubuh tertentu kelainan bawaan pada kimia tubuh. Kelainan struktur utama yang paling
sering ditemukan adalah kelainan jantung, diikuti oleh spina bifida dan hipospadia.
Kelainan metabolisme biasanya berupa hilangnya enzim. Contoh dari
kelainan metabolisme adalah penyakit Tay-Sachs (penyakit fatal pada
sistem saraf pusat) dan fenilketonuria.
MACAM –MACAM KELAINAN
KONGENITAL
A.
bibir atau langit-langit mulut (sumbing)
Terjadi jika selama masa
perkembangan janin, jaringan mulut atau bibir tidak terbentuk sebagaimana
mestinya.
Bibir sumbing adalah suatu celah
diantara bibir bagian atas dengan hidung. Langit-langit sumbing adalah suatu
celah diantara langit-langit mulut dengan rongga hidung.
B.
Defek tabung saraf
Terjadi pada awal kehamilan, yaitu
pada saat terbentuknya bakal otak dan korda spinalis. Dalam keadaan
normal, struktur tersebut melipat membentuk tabung pada hari ke 29 setelah
pembuahan. Jika tabung tidak menutup secara sempurna, maka akan terjadi defek
tabung saraf.
Ada dua macam defek tabung saraf
yang paling sering ditemukan:
Spina bifida, terjadi jika kolumna spinalis
tidak menutup secara sempurna di sekeliling korda spinalis.
Anensefalus, terjadi jika beberapa bagian otak
tidak terbentuk.
C.
Kelainan jantung
Kelainan yang misal terjadi :
Defek septum atrium dan ventrikel (terdapat lubang pada dinding yang
meimsahkan jantung kiri dan kanan)
Patent ductus arteriosus (terjadi jika pembuluh darah yang
penting pada sirkulasi janin ketika masih berada di dalam rahim; setelah bayi
lahir, tidak menutup sebagaimana mestinya)
Stenosis katup aorta atau pulmonalis
Koartasio aorta (penyempitan aorta)
Transposisi arteri besar (kelainan letak aorta dan arteri
pulmonalis)
Sindroma hipoplasia jantung kiri (bagian jantung yang memompa darah
ke seluruh tubuh tidak terbentuk sempurna)
Tetralogi Fallot (terdiri dari stenosis katup
pulmonalis, defek septum ventrikel, transposisi arteri besar dan hipertrofi
ventrikel kanan).
Pemakaian obat tertentu pada
kehamilan trimester pertama berperan dalam terjadinya kelainan jantung bawaan
(misalnya obat anti-kejang fenitoin, talidomid dan obat kemoterapi). Penyebab
lainnya adalah pemakaian alkohol, rubella dan diabetes selama hamil
D.
Cerebral palsy
Biasanya baru diketahui beberapa minggu atau beberapa
bulan setelah bayi lahir, tergantung kepada beratnya kelainan.
E.
Clubfoot
Istilah clubfoot digunakan untuk menggambarkan
sekumpulan kelainan struktur pada kaki dan pergelangan kaki, dimana terjadi
kelainan pada pembentukan tulang, sendi, otot dan pembuluh darah.
F.
Dislokasi
panggul bawaan
Terjadi jika ujung tulang paha tidak terletak di dalam
kantung panggul.
G.
Hipotiroidisme kongenital
Terjadi jika bayi tidak memiliki kelenjar tiroid
atau jika kelenjar tiroid tidak terbentuk secara sempurna.
H.
Fibrosis kistik
Penyakit ini terutama menyerang sistem pernafasan dan
saluran pencernaan. Tubuh tidak mampu membawa klorida dari dalam sel ke
permukaan organ sehingga terbentuk lendir yang kental dan lengket.
I.
Defek saluran pencernaan
Saluran pencernaan terdiri dari kerongkongan,
lambung, usus halus dan usus besar, rektum serta anus.
Diantaranya adalah:
Atresia esofagus (kerongkongan tidak terbentuk
sempurna)
Hernia diafragmatika
Stenosis pilorus
Penyakit Hirschsprung
Gastroskisis dan omfalokel
Atresia anus
Atresia bilier
J.
Sindroma
Down
Merupakan sekumpulan kelainan yang
terjadi pada anak-anak yang dilahirkan dengan kelebihan kromosom nomor 21 pada
sel-selnya. Mereka mengalami keterbelakangan mental dan memiliki wajah dan
gambaran fisik lainnya yang khas; kelainan ini sering disertai dengan kelainan
jantung.
Herediter
kelainan keturunan/kelainan herediter adalah kelainan yang
dapat diwariskan pada keturunannya. Timbulnya kelainan keturunan/herediter,
tidak lepas dari sifat dan perilaku gen sebagai pembawa berbagai macam
informasi genetik tersebut. Gen inilah yang membawa informasi bagaimana bentuk
hidung, warna kulit (kuning, hitam atau coklat), jenis rambut (lurus, keriting,
atau ikal), kecenderungan untuk menderita penyakit tertentu dan lain-lain yang
kesemuanya ini membentuk fenotip.
Fenotip seseorang dapat mirip ibu,
ayah ataupun campuran keduanya. Hal ini tergantung dari ekspresi gennya. Gen
yang kuat dalam istilah genetika disebut gen dominan sedang gen yang lemah
disebut gen resesif. Dalam pembentukan fenotip, ada gen yang tak berdiri
sendiri namun dipengaruhi lingkungan. Bila lingkungan yang ada sampai mengubah
fungsi gen, ini yang disebut mutasi gen, dan mutasi gen ini akan diwariskan ke
generasi berikutnya. Penyebab mutasi gen ini bisa beragam. Dari sinar
radioaktif, zat kimia, infeksi bakteri hingga virus.
Seseorang yang memiliki gen dominan
akan menampakkan keadaan dominan tersebut, sehingga mudah diketahui, dan usaha
pencegahan penyakitnya juga lebih mudah.
Penyakit gen resesif lebih merupakan
masalah karena seorang yang memiliki gen resesif merupakan pembawa (carrier)
dan tak menampakkan penyakitnya. Dengan demikian, tanpa disadari ia akan terus
menyebarkan gen resesif pada keturunannya. Bila terjadi perkawinan antarsesama
carrier untuk suatu penyakit resesif, barulah dapat muncul gejala penyakit
tersebut, sehingga perkawinan antardua orang yang berhubungan keluarga, akan
memperbesar risiko pemunculan penyakit genetik.
Bila seseorang memiliki penyakit gen
dominan menikah dengan orang normal, maka tiap anak memiliki kemungkinan 50
persen untuk mewarisi gen dominan tersebut. Dan bila seseorang memiliki
penyakit gen resesif menikah dengan orang normal, maka seluruh anaknya akan
mewarisi gen resesif tetapi mereka hanya menjadi pembawa gen.
Bila seorang pembawa gen resesif
menikah dengan penderita kelainan yang sama maka tiap anak memiliki kemungkinan
persen untuk menderita kelainan dan persen untuk menjadi pembawa.
MACAM –MACAM KELAINAN HEREDITER
KELAINAN PADA GEN
Polidaktili
Kelainan yang diwariskan oleh gen autosom dominan P, sehingga mempunyai jumlah jari lebih pada tangan atau kakinya. Pada orang yang normal, gen autosom homozigot pp.
Brakhidaktili (jari pendek)
Tulang pada ujung jari-jari pendek dan tumbuh menjadi satu. Disebabkan oleh gen dominan B dan heterozigot Bb.
Phenylthiocarbamida (PTC)
Sebagian orang, zat ini terasa pahit, tetapi sebagian lagi tidak merasakannya. Blakeslee membuktikan bahwa kemampuan mengecap PTC adalah herediter (keturunan) yang diturunkan oleh gen dominan T. Sehingga seorang taster kemungkinan mempunyai genotip TT atau Tt.
Laki-laki taster (homozigot) bila menikah dengan perempuan nontaster akan mempunyai anak yang semuanya taster.
Dua orang taster heterozigot menikah maka ¾ dari jumlah anaknya diperkirakan taster sedangkan ¼ dari anaknya nontaster.
Thalassemia
Penyakit darah bawaan yang menyebabkan sel darah merah pecah (hemolisis). Thalassemia merupakan kelainan genetik yang ditandai dengan berkurang atau tidak adanya sintesa rantai hemoglobin, sehingga hanya mempunyai kemampuan sedikit untuk mengikat oksigen.
Dentinogenesis imperfecta (gigi opalesen)
Kelainan pada gigi manusia. Dentin berwarna putih seperti air susu (opalesen). Penyebabnya : gen dominan D, sedangkan alelnya resesip d bila homozigot menyebabkan gigi normal.
Anonychia
Kelainan kuku dimana kuku tidak tumbuh pada jari tangan atau kaki. Kuku biasanya sama sekali tidak ada pada jari telunjuk dan jari tengah, kadang-kadang pada ibu jari. Penyebabnya : gen dominan An pada autosom.
Retinal aplasia
Kelainan pada mata yang mengakibatkan orang lahir dalam keadaan buta. Penyebabnya : gen dominan Ra.
Mata Biru
Timbul karena pantulan cahaya dari granula melanin yang terdapat pada iris.
Genotip bb _ sedikit melanin _ biru
BB _ melanin _ coklat hingga hitam
Orang bermata coklat tua atau hitam homozigot menikah dengan orang bermata biru, keturunannya bermata hitam heterozigot.
Cystic fibrosis
Kelainan dalam metabolisme protein yang mengakibatkan kerusakan organ (pankreas, infeksi pernapasan yang kronis). Penyakit ini ditentukan oleh gen resesip cf, sehingga penderita memiliki genotip cfcf.
Penyakit Tay-Sachs
Homozigot resesif. Urat sarafnya mengalami kemunduran, akibatnya penderita kehilangan kemampuan intelektual dan otot-ototnya menjadi lemah. Jika menyerang penglihatan, menyebabkan kebutaan.
KELAINAN PADA KROMOSOM
Sindroma Turner
Tubuh pendek, leher pendek, dada lebar, tanda kelamin sekunder tidak berkembang, dalam keadaan ekstrim kulit pada leher sangat kendur sehingga mudah ditarik ke samping.
Terjadinya sindroma turner
Monosomi X mungkin terjadi karena adanya nondisjunction diwaktu ibunya membentuk sel telur
Kemungkinan lain, disebabkan hilangnya sebuah kromosom kelamin selama mitosis setelah zygot XX atau XY terbentuk.
Sindroma Klinefelter
Tumbuh payudara, pertumbuhan rambut kurang, lengan dan kaki ekstrim panjang sehingga seluruh tubuh tampak tinggi, suara tinggi seperti wanita, testis kecil, alat genitalia tampak normal tapi spermatozoa biasanya tidak dibentuk.
Sindroma Triple –X
Alat kelamin dalam dan payudara tidak berkembang, mental abnormal, intelegensi kurang, menstruasi sangat tidak teratur.
Sindrom Jacobs
Ukuran tubuh ekstrim tinggi, intelegensinya mempunyai IQ antara 80-118.
Sindroma Down
Tubuh pendek dan puntung, lengan atau kaki bengkok, kepala lebar, wajah membulat, mulut selalu terbuka, ujung lidah besar, hidung lebar dan datar, kedua lubang hidung terpisah lebar, jarak kelopak mata lebar, kelopak mata mempunyai lipatan epikantus sehingga mirip dengan orang oriental, iris mata kadang berbintik, IQ rendah antar 25-75, mempunyai kelainan jantung dan tidak resisten terhadap penyakit.
Sindroma Patau
Mendatangkan kematian pada usia sangat muda, dalam 3 bulan pertama kelahiran.
Tanda-tanda : cacat mental dan tuli, celah bibir, polidaktili, mata kecil, kelainan otak, jantung, ginjal, dan usus, tangan dan kaki tampak rusak.
Sindroma Edwards
Memiliki banyak bentuk kelainan yaitu telinga rendah, rahang bawah rendah, mulut kecil, tuna mental, ginjal dobel dan tulang dada pendek.
KELAINAN AKIBAT PERUBAHAN STRUKTUR KROMOSOM
Delesi
Peristiwa hilangnya sebagian kromosom karena patah. Penderita biasanya meninggal waktu masih bayi atau kanak-kanak.
Duplikasi
Peristiwa adimana ada bagian kromosom yang memiliki gen berulang.
Inversi
Peristiwa dimana bagian dari kromosom memiliki urutan gen yang terbalik.
Inversi parasentris : sentromer terletak di sebelah luar dari bagian yang mengalami inversi.
Inversi perisentris : sentromer terletak di dalam bagian yang mengalami inversi.
Kromosom Cincin
Kromosom mengalami patah di dua tempat secara perisentris. Setelah bagian yang patah lepas, bagian kromosom itu melekuk membulat dan ujung-ujungnya saling melekat.
Anodontia
Kelainan herediter oleh gen resesif pada kromosom-X. Penderita tidak memiliki benih gigi di dalam tulang rahangnya
Hemofilia
Penyakit keturunan yang mengakibatkan darah sukar membeku saat terluka. Terpaut gen resesip h. Perempuan normal homozigot (HH) menikah dengan laki-laki hemofilia (h-) anak perempuan maupun laki-laki yang normal. Genotip hh bersifat letal
Sindroma Lesch-Nyhan
Ada pembentukan purin yang berlebihan terutama basa guanin. Tanda-tanda : kejang otot tanpa sadar, tuna mental, merusak jari-jari tangan dan jaringan bibir.
Hidrosefali terangkai-X
Penyakit yang ditandai dengan besarnya kepala karena ada penimbunan cairan cerebrospinal di dalam ruang otak. Mengakibatkan gangguan mental, kehilangan kemampuan bergerak dan meninggal dunia. Penyebabnya : gen resesip terangkai-X.
Polidaktili
Kelainan yang diwariskan oleh gen autosom dominan P, sehingga mempunyai jumlah jari lebih pada tangan atau kakinya. Pada orang yang normal, gen autosom homozigot pp.
Brakhidaktili (jari pendek)
Tulang pada ujung jari-jari pendek dan tumbuh menjadi satu. Disebabkan oleh gen dominan B dan heterozigot Bb.
Phenylthiocarbamida (PTC)
Sebagian orang, zat ini terasa pahit, tetapi sebagian lagi tidak merasakannya. Blakeslee membuktikan bahwa kemampuan mengecap PTC adalah herediter (keturunan) yang diturunkan oleh gen dominan T. Sehingga seorang taster kemungkinan mempunyai genotip TT atau Tt.
Laki-laki taster (homozigot) bila menikah dengan perempuan nontaster akan mempunyai anak yang semuanya taster.
Dua orang taster heterozigot menikah maka ¾ dari jumlah anaknya diperkirakan taster sedangkan ¼ dari anaknya nontaster.
Thalassemia
Penyakit darah bawaan yang menyebabkan sel darah merah pecah (hemolisis). Thalassemia merupakan kelainan genetik yang ditandai dengan berkurang atau tidak adanya sintesa rantai hemoglobin, sehingga hanya mempunyai kemampuan sedikit untuk mengikat oksigen.
Dentinogenesis imperfecta (gigi opalesen)
Kelainan pada gigi manusia. Dentin berwarna putih seperti air susu (opalesen). Penyebabnya : gen dominan D, sedangkan alelnya resesip d bila homozigot menyebabkan gigi normal.
Anonychia
Kelainan kuku dimana kuku tidak tumbuh pada jari tangan atau kaki. Kuku biasanya sama sekali tidak ada pada jari telunjuk dan jari tengah, kadang-kadang pada ibu jari. Penyebabnya : gen dominan An pada autosom.
Retinal aplasia
Kelainan pada mata yang mengakibatkan orang lahir dalam keadaan buta. Penyebabnya : gen dominan Ra.
Mata Biru
Timbul karena pantulan cahaya dari granula melanin yang terdapat pada iris.
Genotip bb _ sedikit melanin _ biru
BB _ melanin _ coklat hingga hitam
Orang bermata coklat tua atau hitam homozigot menikah dengan orang bermata biru, keturunannya bermata hitam heterozigot.
Cystic fibrosis
Kelainan dalam metabolisme protein yang mengakibatkan kerusakan organ (pankreas, infeksi pernapasan yang kronis). Penyakit ini ditentukan oleh gen resesip cf, sehingga penderita memiliki genotip cfcf.
Penyakit Tay-Sachs
Homozigot resesif. Urat sarafnya mengalami kemunduran, akibatnya penderita kehilangan kemampuan intelektual dan otot-ototnya menjadi lemah. Jika menyerang penglihatan, menyebabkan kebutaan.
KELAINAN PADA KROMOSOM
Sindroma Turner
Tubuh pendek, leher pendek, dada lebar, tanda kelamin sekunder tidak berkembang, dalam keadaan ekstrim kulit pada leher sangat kendur sehingga mudah ditarik ke samping.
Terjadinya sindroma turner
Monosomi X mungkin terjadi karena adanya nondisjunction diwaktu ibunya membentuk sel telur
Kemungkinan lain, disebabkan hilangnya sebuah kromosom kelamin selama mitosis setelah zygot XX atau XY terbentuk.
Sindroma Klinefelter
Tumbuh payudara, pertumbuhan rambut kurang, lengan dan kaki ekstrim panjang sehingga seluruh tubuh tampak tinggi, suara tinggi seperti wanita, testis kecil, alat genitalia tampak normal tapi spermatozoa biasanya tidak dibentuk.
Sindroma Triple –X
Alat kelamin dalam dan payudara tidak berkembang, mental abnormal, intelegensi kurang, menstruasi sangat tidak teratur.
Sindrom Jacobs
Ukuran tubuh ekstrim tinggi, intelegensinya mempunyai IQ antara 80-118.
Sindroma Down
Tubuh pendek dan puntung, lengan atau kaki bengkok, kepala lebar, wajah membulat, mulut selalu terbuka, ujung lidah besar, hidung lebar dan datar, kedua lubang hidung terpisah lebar, jarak kelopak mata lebar, kelopak mata mempunyai lipatan epikantus sehingga mirip dengan orang oriental, iris mata kadang berbintik, IQ rendah antar 25-75, mempunyai kelainan jantung dan tidak resisten terhadap penyakit.
Sindroma Patau
Mendatangkan kematian pada usia sangat muda, dalam 3 bulan pertama kelahiran.
Tanda-tanda : cacat mental dan tuli, celah bibir, polidaktili, mata kecil, kelainan otak, jantung, ginjal, dan usus, tangan dan kaki tampak rusak.
Sindroma Edwards
Memiliki banyak bentuk kelainan yaitu telinga rendah, rahang bawah rendah, mulut kecil, tuna mental, ginjal dobel dan tulang dada pendek.
KELAINAN AKIBAT PERUBAHAN STRUKTUR KROMOSOM
Delesi
Peristiwa hilangnya sebagian kromosom karena patah. Penderita biasanya meninggal waktu masih bayi atau kanak-kanak.
Duplikasi
Peristiwa adimana ada bagian kromosom yang memiliki gen berulang.
Inversi
Peristiwa dimana bagian dari kromosom memiliki urutan gen yang terbalik.
Inversi parasentris : sentromer terletak di sebelah luar dari bagian yang mengalami inversi.
Inversi perisentris : sentromer terletak di dalam bagian yang mengalami inversi.
Kromosom Cincin
Kromosom mengalami patah di dua tempat secara perisentris. Setelah bagian yang patah lepas, bagian kromosom itu melekuk membulat dan ujung-ujungnya saling melekat.
Anodontia
Kelainan herediter oleh gen resesif pada kromosom-X. Penderita tidak memiliki benih gigi di dalam tulang rahangnya
Hemofilia
Penyakit keturunan yang mengakibatkan darah sukar membeku saat terluka. Terpaut gen resesip h. Perempuan normal homozigot (HH) menikah dengan laki-laki hemofilia (h-) anak perempuan maupun laki-laki yang normal. Genotip hh bersifat letal
Sindroma Lesch-Nyhan
Ada pembentukan purin yang berlebihan terutama basa guanin. Tanda-tanda : kejang otot tanpa sadar, tuna mental, merusak jari-jari tangan dan jaringan bibir.
Hidrosefali terangkai-X
Penyakit yang ditandai dengan besarnya kepala karena ada penimbunan cairan cerebrospinal di dalam ruang otak. Mengakibatkan gangguan mental, kehilangan kemampuan bergerak dan meninggal dunia. Penyebabnya : gen resesip terangkai-X.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar